Thursday, July 21, 2011

Munculnya Teknologi RFID (Radio Frekuensi Indentification)

RFID (Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antena. Label yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi.

cara kerja RFID

Sebuah sistem Radio-Frequency Identification memiliki tiga bagian:
  • Sebuah scanning antenna
  • Sebuah transceiver dengan decoder untuk mengartikan data
  • A transponder – tag RFID – yang telah diprogram.
Scanning Antenna mengeluarkan sinyal frekuensi radio dalam kisaran yang relatif pendek. Radiasi RF melakukan dua hal:
  • Menyediakan sarana untuk berkomunikasi dengan transponder (tag RFID)
  • Menyediakan tag RFID + sumber daya untuk berkomunikasi (pada tag RFID pasif).
Ini adalah bagian penting dari teknologi; tag RFID tidak perlu berisi baterai, oleh karena itu dapat tetap digunakan untuk waktu yang lama (mungkin puluhan tahun).
Scanning Antenna dapat secara permanen ditempelkan ke permukaan, selain itu terdapat juga handheld antena . Alat-alat ini dapat mengambil informasi dalam bentuk yang kita perlukan. Misalnya, Anda bisa meletakkannya di ambang pintu untuk menerima data dari orang atau benda yang lewat.

Ketika suatu RFID tag melewati daerah antena scanning, RFID tag akan mendeteksi sinyal aktivasi dari antena. Hal ini akan mengaktifkan chip RFID, lalu ia akan mengirimkan informasi pada microchipnya untuk ditangkap oleh scanning antenna.
Selain itu, tag RFID ada dua jenis. Pertama, “Active RFID tag”,  memiliki sumber daya sendiri; keuntungan dari tag ini adalah bahwa reader dapat diletakkan lebih jauh namun tetap mendapatkan pancaran sinyal. Meskipun beberapa dari perangkat ini dibuat untuk digunakan hingga 10 tahun, namun alat ini tetap memiliki masa pakai terbatas. Kedua, “Passive RFID tag “, tidak memerlukan baterai dan berbentuk jauh lebih kecil serta memiliki jangka hidup yang hampir tak terbatas.
RFID tag dapat dibaca dalam beberapa keadaan, dimana barcode atau teknologi optik membaca lainnya tidak dapat berfungsi.
  1. Tag tidak perlu harus berada pada permukaan benda
  2. Waktu membaca biasanya kurang dari 100 milidetik
  3. Sejumlah besar tag dapat dibaca sekaligus (tidak satu persatu).
Kelebihan :
  • Untuk produk, jika selama ini menggunakan barcode hanya untuk mengetahui jenis produknya saja, dengan menggunakan RFID dapat menyimpan secara otomatis tidak hanya jenis produknya saja tetapi juga dapat disimpan data tentang siapa produsen produk tersebut, kapan pertama produk tersebut diproduksi, sudah berapa lama, berasal dari mana dan lain sebagainya
  • Untuk kenyamanan belanja, RFID dapat mengetahui produk-produk yang dimasukkan dalam keranjang belanja pelanggan dengan sekejap, sehingga total harga dapat diketahui dan ketika mendekati kasir hanya tinggal membayar, sedemikian cepatnya terlebih lagi jika pelanggan difasilitasi pembayaran dengan menggunakan kartu pembayaran RFID.
  • Untuk keamanan pihak retailer penggunaan RFID dapat mengetahui barang-barang yang dicuri yang tidak diletakkan di keranjang belanja, jadi penggunaan RFID ini sangat efisien.
  • Untuk penyediaan barang, dengan RFID pihak retailer dapat mengawasi pengiriman barang secara real time sehingga sangat berguna dalam memantau stok yang akan diterimanya dari supplier maupun barang yang dikirimkannya ke pelanggan.

Kelemahan :
  • Untuk saat ini, harga RFID mungkin masih terbilang cukup mahal dibandingkan dengan barcode mungkin karena teknologinya yang canggih, atau pengaruh adopsi dari RFID itu sendiri kurang maksimal oleh masyarakat atau juga karena pembuatan komponen RFID hanya dikuasai oleh beberapa produsen saja.
  • Gangguan akan terjadi jika terdapat frekuensi lain yang dipancarkan oleh peralatan lainnya yang bukan diperuntukkan untuk RFID, sehingga chip akan merespon frekuensi tersebut.
  • Privasi seseorang akan secara otomatis dapat menjadi berkurang, karena siapa saja dapat membaca informasi dari diri seseorang dari jarak jauh selama orang tersebut memiliki alat pembaca, sebagai contoh seseorang dapat membaca jumlah uang yang dimiliki orang lain didalam dompetnya.

Contoh RFID:




No comments:

Post a Comment